Koordinator Cabang Olahraga Terukur Satuan Pelaksana Program Indonesia
Emas (Satlak Prima) Hadi Wihardja, Selasa di Jakarta mengatakan, tidak semua
juara PON XVIII/2012 Riau masuk ke Pelatnas SEA Games 2013 Myanmar.
"Kami akan melihat bardasarkan riwayat prestasi mereka dalam dua tahun terakhir," ujar Hadi saat ditemui kantor Satlak Prima, Gedung PP Itkon, Jakarta, Selasa.
Menurut Hadi, Satlak Prima akan meninjau kembali riwayat atlet peraih medali emas, perak dan perunggu PON lalu.
Hal tersebut tidak hanya untuk cabang olahraga terukur, melainkan berlaku di semua cabor.
Satlak Prima akan memanggil pengurus dari 28 cabang olahraga yang akan dilagakan di Myanmar untuk menyerahkan daftar nama atlet bakal calon penghuni Pelatnas Rabu ini (26/9).
Hadi mengatakan, atlet andalan yang akan dijaring nanti sedikitnya harus memenuhi 17 kriteria utama.
Kriteria tersebut antara lain adalah atlet peraih medali tingkat Olimpiade. Peraih emas/perak multievent Asian Games 2010 dan Single Event terakhir tingkat Asia 2011-2012. Peraih emas/perak multievent SEA Games 2011 dan Single Event Asia Tenggara 2011-2012. Telah lolos dalam kualifikasi zona Asia sesuai dengan sistem kualifikasi. Memiliki catatan terbaik yang mendekati limit A ataupun B di tahun 2011.
Hadi mengatakan kriteria tersebut disesuaikan dengan kebutuhan untuk mempertahankan gelar juara umum.
"Mengapa demikian? Target Indonesia di Myanmar nanti adalah juara umum. Seiring waktu mereka (negara Asia Tenggara lainnya) juga terus berlatih dan mengembangkan kemampuan," imbuh Hadi.
Sementara mengenai pengkhususan pelatnas cabang olahraga prioritas medali, Hadi mencontohkan untuk angkat besi. Sebut saja di kelas 69 kilogram. Menurutnya, akan disiapkan tiga lifter dengan perumpamaan Triyatno, Denny dan I Ketut Ariana.
"Senada dengan tinju yang mungkin akan dipersiapkan kelas bawah sebagai andalan peraih medali," katanya.
Jumlah penghuni pelatnas hingga degradasi nanti, terbagi dalam dua kelompok. Khusus individu maksimal diisi oleh 200 persen, sedangkan beregu 150 persen.
"Kami akan melihat bardasarkan riwayat prestasi mereka dalam dua tahun terakhir," ujar Hadi saat ditemui kantor Satlak Prima, Gedung PP Itkon, Jakarta, Selasa.
Menurut Hadi, Satlak Prima akan meninjau kembali riwayat atlet peraih medali emas, perak dan perunggu PON lalu.
Hal tersebut tidak hanya untuk cabang olahraga terukur, melainkan berlaku di semua cabor.
Satlak Prima akan memanggil pengurus dari 28 cabang olahraga yang akan dilagakan di Myanmar untuk menyerahkan daftar nama atlet bakal calon penghuni Pelatnas Rabu ini (26/9).
Hadi mengatakan, atlet andalan yang akan dijaring nanti sedikitnya harus memenuhi 17 kriteria utama.
Kriteria tersebut antara lain adalah atlet peraih medali tingkat Olimpiade. Peraih emas/perak multievent Asian Games 2010 dan Single Event terakhir tingkat Asia 2011-2012. Peraih emas/perak multievent SEA Games 2011 dan Single Event Asia Tenggara 2011-2012. Telah lolos dalam kualifikasi zona Asia sesuai dengan sistem kualifikasi. Memiliki catatan terbaik yang mendekati limit A ataupun B di tahun 2011.
Hadi mengatakan kriteria tersebut disesuaikan dengan kebutuhan untuk mempertahankan gelar juara umum.
"Mengapa demikian? Target Indonesia di Myanmar nanti adalah juara umum. Seiring waktu mereka (negara Asia Tenggara lainnya) juga terus berlatih dan mengembangkan kemampuan," imbuh Hadi.
Sementara mengenai pengkhususan pelatnas cabang olahraga prioritas medali, Hadi mencontohkan untuk angkat besi. Sebut saja di kelas 69 kilogram. Menurutnya, akan disiapkan tiga lifter dengan perumpamaan Triyatno, Denny dan I Ketut Ariana.
"Senada dengan tinju yang mungkin akan dipersiapkan kelas bawah sebagai andalan peraih medali," katanya.
Jumlah penghuni pelatnas hingga degradasi nanti, terbagi dalam dua kelompok. Khusus individu maksimal diisi oleh 200 persen, sedangkan beregu 150 persen.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !